TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan kerap disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Ada banyak mitos dan fakta seputar sarapan yang beredar, dari memperpanjang umur, menambah konsentrasi, hingga bikin mengantuk. Menandai semester pertama 2018, Herbalife Nutrition menggelar Survei Sarapan Sehat 2018 yang melibatkan 5.500 responden di 11 negara di kawasan Asia-Pasifik.
Kesebelas negara yang dimaksud adalah Australia, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan tentunya, Indonesia. Ada beberapa hasil survei menarik yang diungkap dalam gelar wicara di Hotel Mulia, Jakarta, beberapa waktu.
Baca Juga:
Senior Director and General Manager Herbalife Nutrition Andam Dewi menyebutkan, "Kebiasaan sarapan keluarga Indonesia, yakni 88 persen sarapan di rumah, 5 persen di tempat kerja, 4 persen tidak sarapan, dan 3 persen sisanya sarapan di perjalanan menuju tempat kerja. Fakta kedua, 72 persen responden menyebut sarapan asupan paling penting setiap hari, 23 persen menilai makan sianglah yang penting. Sisanya, 4 persen bilang makan malam adalah yang terpenting."
Selanjutnya, survei terkait dengan hambatan dalam sarapan. Seperti diketahui, banyak orang memilih untuk tidak sarapan dengan berbagai alasan. Hasil survei Sarapan Sehat 2018 menyebut, 47 persen responden tidak sarapan karena merasa kebutuhan kalori bisa dipenuhi nanti. Tidak harus pada pagi hari. Sedangkan 22 persen responden tidak sarapan karena sedang mengelola berat badan.
"Lalu 18 persen responden merasa tidak lapar pada pagi hari jadi tidak perlu sarapan, 16 persen merasa energinya untuk beraktivitas sudah lebih dari cukup, dan 13 persen lain mengaku enggak punya waktu untuk sarapan," ujar Andam.
Artikel lain:
Sarapan Tak Cuma Makan Pagi, Khasiatnya Langsing dan Gigi Sehat
Ayo Sarapan, Bikin Sehat dan Berat Badan Terjaga
Lupakan Roti Cokelat, Inilah 7 Menu Sehat Sarapan